, ,

Petani Padi di Kediri Rogoh Kocek Lebih Dalam karena Cuaca Ekstrem

oleh -25 Dilihat

Petani Padi di Kediri Tertekan Biaya Produksi Melonjak Akibat Cuaca Ekstrem – Butuh Dukungan Segera

Kediri – Kelompok tani padi di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menghadapi beban ekonomi yang semakin berat akibat cuaca ekstrem yang tidak menentu. Kenaikan biaya produksi mencapai 30-40% membuat banyak petani harus merogoh kocek lebih dalam hanya untuk mempertahankan hasil panen mereka. Tantangan ini mengancam ketahanan pangan di salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Timur.

Dampak Nyata Cuaca Ekstrem pada Biaya Produksi Padi

Analisis biaya tanam periode ini menunjukkan peningkatan signifikan:

✔ Pupuk: Harga melonjak 25% akibat kelangkaan
✔ Pestisida: Penggunaan meningkat 50% karena serangan hama
✔ Tenaga Kerja: Upah harian naik 20% untuk pekerjaan lebih berat
✔ Irigasi: Biaya tambahan untuk pompa air saat kekeringan

“Biasanya saya butuh Rp5 juta per hektar. Sekarang bisa Rp7-8 juta karena harus sering menyemprot hama dan beli air,” keluh Sutrisno, petani di Kecamatan Gampengrejo.

Faktor Cuaca yang Memicu Krisis

Berdasarkan data BMKG Kediri, tiga fenomena cuaca ekstrem berdampak buruk:

  1. Hujan Lebat Berkepanjangan (Januari-Februari)

    • Memicu pertumbuhan jamur dan bakteri

    • Menyebabkan gabah rontok

  2. Kemarau Dini (Maret-April)

    • Lahan kekurangan air

    • Tanaman stres dan rentan hama

  3. Suhu Ekstrem

    • Siang mencapai 35°C, malam turun drastis

    • Mengganggu pertumbuhan padi

Padi
Padi

Baca Juga: Panglima TNI: Filipina Janji Bebaskan Lima WNI yang Disandera Abu Sayyaf

Strategi Darurat Petani Bertahan Hidup

Berbagai cara dilakukan petani untuk menghemat biaya:
🌱 Pupuk alternatif dari kotoran hewan
💧 System of Rice Intensification (SRI) untuk hemat air
👥 Gotong royong antar petani kurangi biaya tenaga kerja
🔍 Pengamatan hama intensif untuk efisiensi pestisida

Dampak Berantai yang Mengkhawatirkan bagi Padi

  1. Utang Petani menumpuk ke rentenir

  2. Ancaman Gagal Panen di 15% lahan

  3. Harga Gabah diperkirakan naik 15-20%

  4. Minat Generasi Muda bertani semakin menurun

Respons Pemerintah Daerah

Dinas Pertanian Kediri telah mengambil langkah:
✅ Distribusi pupuk bersubsidi dipercepat
✅ Penyuluhan teknik adaptasi cuaca ekstrem
✅ Bantuan pompa air untuk 50 kelompok tani
✅ Pendampingan oleh petugas penyuluh lapangan

“Kami sedang mengajukan bantuan khusus untuk petani terdampak ke provinsi,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kediri, Ir. Bambang Sutrisno.

Harapan Petani untuk Bantuan Mendesak

  1. Keringanan Kredit dari perbankan

  2. Asuransi Pertanian yang lebih terjangkau

  3. Teknologi Early Warning System cuaca

  4. Pasar Komoditas yang lebih stabil

Kisah Pilu di Balik Angka-angka

Sarminah (52), janda petani di Plosoklaten, harus menjual perhiasan untuk biaya tanam:
“Suami meninggal tahun lalu. Kalau tak tanam, tak bisa makan. Tapi kalau tanam, modalnya susah.”

Solusi Jangka Panjang yang Diperlukan

  1. Embung dan Infrastruktur Air yang memadai

  2. Varietas Padi Tahan Ekstrem

  3. Sistem Pertanian Cerdas Iklim

  4. Koperasi Petani yang Kuat

Cara Masyarakat Bisa Membantu

  1. Membeli langsung dari petani lokal

  2. Tidak menyimpan beras berlebihan

  3. Mendukung program petani milenial

  4. Menyebarkan kesadaran tentang kesulitan petani

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.