, ,

Pemkot Kediri Kediri Larang Wisuda PAUD hingga SMP

oleh -8 Dilihat

Pemkot Kediri Larang Acara Wisuda untuk PAUD hingga SMP: Langkah Penghematan atau Upaya Pendidikan Karakter?

Kediri – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mengeluarkan kebijakan mengejutkan dengan melarang penyelenggaraan acara wisuda bagi siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kebijakan ini langsung menuai beragam tanggapan dari orang tua, guru, hingga psikolog anak.

Detail Kebijakan Kontroversial

Surat edaran resmi dari Dinas Pendidikan Kota Kediri menyatakan:
✔ Larangan wisuda dengan atribut toga dan caps
✔ Penggantian acara dengan “perayaan kelulusan sederhana”
✔ Pembatasan biaya maksimal Rp50.000 per siswa
✔ Larangan pesta mewah terkait kelulusan

“Tujuannya untuk menghindari pemborosan dan kesenjangan sosial,” jelas Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kediri, Drs. Suyitno, M.Pd.

5 Alasan Dibalik Kebijakan Ini

  1. Aspek Pendidikan Karakter

    • Menghindari kesan prestise berlebihan di usia dini

    • Mengajarkan kesederhanaan sejak kecil

  2. Faktor Ekonomi

    • Biaya wisuda bisa mencapai Rp500.000-Rp1 juta per anak

    • Beban berat bagi orang tua kurang mampu

  3. Dampak Psikologis

    • Potensi stres pada anak karena persaingan seremonial

    • Perasaan tidak percaya diri bagi yang tak mampu beli atribut

  4. Kesetaraan Pendidikan

    • Menyamakan perlakuan untuk semua siswa

    • Menghilangkan kesan diskriminatif

  5. Efisiensi Waktu Belajar

    • Persiapan wisuda sering mengganggu jam belajar

    • Guru bisa fokus pada proses pembelajaran

Wisuda
Wisuda

Baca juga: Duh! Pemkot Kediri Minta Maaf Salah Sebut Jabatan Kaesang Pangarep

Respons Beragam dari Masyarakat

Dukungan:

“Wisuda TK/SD itu sebenarnya untuk gengsi orang tua saja. Anak-anak malah stres karena latihan berulang-ulang,” ujar Siti, orang tua murid.

Penolakan:

“Ini menghilangkan momen penting untuk anak merayakan pencapaian mereka,” protes Andi, wali murid kelas 6 SD.

Alternatif yang Ditawarkan Pemkot

  1. Upacara sederhana di sekolah

  2. Pemberian piagam sebagai pengganti toga

  3. Acara kelas tanpa biaya

  4. Kegiatan sosial sebagai bentuk syukur

Dampak Kebijakan Wisuda pada Berbagai Pihak

  1. Sekolah Swasta

    • Kehilangan sumber pendapatan dari paket

    • Harus berinovasi dengan konsep baru

  2. Penyewa Toga

    • Pendapatan menurun drastis

    • Harus diversifikasi usaha

  3. Orang Tua

    • Ada yang lega tak perlu keluar biaya besar

    • Ada yang kecewa tak bisa dokumentasi momen spesial

Pandangan Pakar Pendidikan

Dr. Aisyah, M.Psi., psikolog anak:
“Di usia PAUD-SD, anak belum paham makna wisuda. Yang mereka butuhkan pengakuan sederhana atas usaha mereka, bukan seremoni mewah.”

Perbandingan Wisuda dengan Daerah Lain

Beberapa daerah telah menerapkan kebijakan serupa:

  • Kota Surabaya: Larang sejak 2019

  • Kabupaten Bantul: Ganti wisuda dengan pentas seni

Bagaimana Sekolah Menyikapi?

Beberapa langkah yang diambil sekolah:

  1. Membuat acara kelas kreatif

  2. Fokus pada pembagian rapor

  3. Mengadakan pentas seni sederhana

  4. Menggalang dana sosial sebagai pengganti acara

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.